ISLAM DAN DAKWAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kata
dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da’a yad’u yang berarti
panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata
“Ilmu” dan kata “Islam”, sehingga menjadi “Ilmu dakwah” dan Ilmu Islam atau
ad-dakwah al-islamiyah. Berdakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru,
mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa
ta’ala sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan akhlak Islam. Sedangkan
pengertian dari Dakwah adalah panggilan atau seruan bagi umat manusia menuju
jalan Allah (Q.S. Yusuf : 108). Yaitu jalan munuju Islam.
ö@è% ¾ÍnÉ»yd þÍ?Î6y (#þqãã÷r& n<Î) «!$# 4
4n?tã >ouÅÁt/ O$tRr& Ç`tBur ÓÍ_yèt6¨?$# (
z`»ysö6ßur «!$# !$tBur O$tRr& z`ÏB úüÏ.Îô³ßJø9$# ÇÊÉÑÈ
Artinya :
Katakanlah
:"Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku tiada
termasuk orang-orang yang musyrik". (Q.S. Yusuf : 108).
Sedangkan
pada masa Rasulullah pengertian dakwah Islam itu merupakan upaya yang dilakukan
Rasulullah untuk mengenalkan agama Allah
yang pada awalnya menitik beratkan pada pemurnian aspek akidah seseorang.
Setelah seseorang memiliki yang murni bersumber pada Allah semata, selanjutnya
dikenalkan pada ketaatan ibadah, perbaikan akhlak dan kewajiban untuk
melaksanakan agama Allah. Dalam dakwah terdapat cara-cara dan strategi dalam
berdakwah pada makalah ini kelompok kami akan membahas tentang tujuan dakwah
islam , metode dakwah islam, materi dakwah islam dan manajemen dakwah islam.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dakwah islam itu?
1.
Apakah tujuan dari dakwah islam itu?
2.
Bagaimanakah metode dakwah islam itu?
3.
Apa saja materi dakwah islam itu?
4.
Bagaimanakah manajemen dakwah islam itu?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui arti yang sebenarnya
tentang dakwah islam.
2.
Untuk mengetahui tujuan dari dakwah
islam.
3.
Untuk mengetahui bagaimana metode dakwah
islam.
4.
Untuk memahami materi dari dakwah islam.
5.
Untuk mengetahui cara dalam memanajemen
dakwah islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Tujuan Dakwah Islam
Tujuan
utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan
akhirat yang diridhoi oleh Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada
umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan, dan perbuatan.
Dasar
hukum kewajiban berdakwah yaitu terdapat pada surat Al-Imran ayat 104.
`ä3tFø9ur öNä3YÏiB ×p¨Bé& tbqããôt n<Î) Îösø:$# tbrããBù'tur Å$rã÷èpRùQ$$Î/ tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3YßJø9$# 4 y7Í´¯»s9'ré&ur ãNèd cqßsÎ=øÿßJø9$# ÇÊÉÍÈ
Artinya
:
Dan
hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang
yang beruntung.
Keterangan :
Ma'ruf:
segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah
segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Tujuan
dakwah islam dibagi menjadi dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
1.
Tujuan jangka panjang yaitu untuk meraih
keridhoan Allah dalam aspek materi dan spiritual. Sebagaimana dijelaskan dalam
surat maryam ayat 55 yaitu :
tb%x.ur ããBù't ¼ã&s#÷dr& Ío4qn=¢Á9$$Î/ Ío4qx.¨9$#ur tb%x.ur yZÏã ¾ÏmÎn/u $wÅÊötB ÇÎÎÈ
Artinya
:
Dan ia menyuruh ahlinya untuk
bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi
Tuhannya.
Keterangan
:
Sebagian
ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ahlinya ialah umatnya.
2.
Tujuan jangka pendek yaitu agar
terwujudnya ajaran islam menjadi rahmatan lil a’lamin ( rahmat bagi segenap
alam ). Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Anbiya ayat 107 yaitu
:
!$tBur »oYù=yör& wÎ) ZptHôqy úüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÊÉÐÈ
Artinya
:
Dan tiadalah kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
B.
Metode Dakwah Islam
Metode dakwah Rasulullah SAW pada awalnya
dilakukan melalui pendekatan individual dengan mengumpulkan kaum kerabatnya di
bukit shafa. Kemudian berkembang melalui pendekatan kolektif seperti yang
dilakukan saat berdakwah ke thaif dan pada musim haji. Ada yang berpendapat
bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah.
Untuk berdakwah dapat dilakukan dengan
bebagai cara dengan metode-metode tertentu sesuai masing-masing pengetahuan dan
cara berfikir juru dakwah. Yang pasti, setiap muslim berkewajiban menyebarkan
kebenaran islam kepada orang lain.
Inilah contoh jenis-jenis dakwah yg
disampaikan dengan metode-metode atau cara sehingga dakwah yang disampaikan
bisa terserap dengan baik.
1.
Dakwah Fardiah
Dakwah
Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain
(satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas.
Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara
tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran,
anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang
sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu upacara
kelahiran (tasmiyah).
2. Dakwah
Ammah
Dakwah
Ammah merupakan metode dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan
yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada
mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk khotbah (pidato). Dakwah Ammah
ini kalau ditinjau dari segi subyeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan
ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-soal
dakwah.
3. Dakwah
bil-Lisan
Dakwah
bil-lisan merupakan metode dakwah yang dilakukan penyampaian informasi atau pesan
dakwah melalui lisan. Dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila disampaikan
berkaitan dengan hari ibadah, seperti khutbah Jum’at atau khutbah hari Raya,
kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram,
disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.
4. Dakwah
bil-Haal
Dakwah bil al-Hal
adalah metode dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Dakwah jenis ini
mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah. Pada saat pertama kali
Rasulullah Saw tiba di kota Madinah, beliau mencontohkan Dakwah bil-Haal ini
dengan mendirikan Masjid Quba dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin
dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.
5.
Dakwah bit-Tadwin
Memasuki
zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin (dakwah
melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet,
koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan
efektif. Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun
sang da’i, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah
saw bersabda, “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya
para syuhada”.
6.
Dakwah bil Hikmah
Metode dakwah bil Hikmah Yakni menyampaikan dakwah
dengan cara yang arif atau bijak, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa
sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri,
tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi
al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan
atas dasar persuasif.
Ayat-ayat
Al-Quran yang menerangkan tentang metode dakwah islam yaiutu.
1. Surat
An-nahl ayat 125.
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
Artinya
:
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.
Keterangan:
Hikmah:
ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bathil.
2.
Surat At-Taubah ayat 71
tbqãZÏB÷sßJø9$#ur àM»oYÏB÷sßJø9$#ur öNßgàÒ÷èt/ âä!$uÏ9÷rr& <Ù÷èt/ 4 crâßDù't Å$rã÷èyJø9$$Î/ tböqyg÷Ztur Ç`tã Ìs3ZßJø9$# cqßJÉ)ãur no4qn=¢Á9$# cqè?÷sãur no4qx.¨9$# cqãèÏÜãur ©!$# ÿ¼ã&s!qßuur 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNßgçHxq÷zy ª!$# 3 ¨bÎ) ©!$# îÍtã ÒOÅ3ym ÇÐÊÈ
Artinya
:
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang
lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
C.
Materi Dakwah Islam
Untuk materi dakwah
akan di bagi menjadi beberapa golongan yaitu:
1. Materi dakwah Islam untuk golongan
anak-anak.
Tema : Anak yang soleh
kepada orang tua
Allah
SWT menjadikan alam dunia ini sebagai alam beramal. Di alam inilah manusia
harus bersungguh-sungguh membuat perbekalan untuk kebahagiaan hidupnya di
akhirat nanti. Sedangkan alam akhirat adalah alam pembalasan. Manusia akan
mendapat ganjaran di akhirat nanti sesuai dengan usaha mereka di dunia ini,
jika baik berbahagialah ia di sana, dan jika sebaliknya akan menderitalah ia. Bagi
umat Islam kematian bukanlah akhir segala-galanya. Kematian hanyalah sekedar
perpindahan dari alam amal ke alam pembalasan. Di alam akhirat kita tidak dapat
menambah amal baik kita lagi, demikian juga dengan usaha untuk pengampunan
dosa. Segala amalan manusia terputus kecuali tiga perkara. Itupun hanyalah
sekedar kesan dari amalan-amalannya ketika di dunia dahulu, yaitu:
1. Sodakoh Jariah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Anak Salih yang Mendoakannya
Yang
dimaksud dengan anak yang salih ialah anak kandungnya, baik yg lelaki ataupun
wanita, cucunya dari anak lelaki ataupun cucunya dari anak perempuan. Ibu-bapak
akan terus mendapat ganjaran pahala dari segala amalan baik dan doa-doa mereka.
Anak cucu yang salih setiap waktu mendoakan orang tua mereka agar mendapat
ampunan Allah, rahmat Allah, derajat yg tinggi dan lipat ganda pahala di sisi
Allah SWT.
Berbakti
kepada Ibu-bapak setelah mereka wafat
Dari
Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Saa’idi (ra) berkata: Ketika kami sedang
duduk-duduk dengan Rasulullah SAW tiba-tiba datang seorang lelaki dari Bani
Salamah, lalu berkata: “Ya Rasulullah, adakah masih ada lagi bakti yg dapat
aku lakukan kepada ibu-bapaku setelah mereka berdua wafat?” Jawab
Rasulullah SAW: “Ada, yaitu: Mendoakan mereka, memohon ampunan untuk mereka,
melaksanakan wasiat mereka, menghubungkan silaturrahmi yg tidak mungkin sampai
kepadamu kecuali dgn mereka, memuliakan sahabat karib mereka.”
[HR
Abu Daud, Ibnu Majah & Ibnu Hibban]
Selain kandungan hadis di atas, kita
juga boleh bersedekah untuk mereka, dan sadakah itu dapat memberi manfaat
kepada mereka. Ini berdasarkan hadis berikut: Dari Abu Hurairah (ra) berkata: “Seorang
lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: Sesungguhnya ayahku telah wafat,
beliau tidak berwasiat apa-apa, adakah dapat memberi manfaat kepadanya jika aku
bersadakah untuknya?” Jawab Nabi SAW: “Dapat.”
[HR
Muslim, Ahmad dan An-Nasa’i]
Kita juga boleh menyempurnakan nazar
mereka, zakat, haji, melunasi hutang mereka. Demikian juga dengan menghubungi
kaum kerabat/saudara dan sahabat-sahabat karib mereka adalah juga termasuk ke
dalam berbakti kepada mereka. Ini berdasarkan hadis-hadis di bawah ini:
Dari
Abdullah bin Omar, berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya
jenis bakti (kepada kedua ibu-bapak) yg paling baik ialah anak yg menghubungi
keluarga orang yg paling dikasihi oleh bapaknya.” [HR Muslim]
Hubungan anak dengan orangtua
merupakan hubungan yang istimewa yang terkait erat dengan sebab perkawinan dan
pewarisan. Seorang anak dilahirkan dengan perjuangan dan pengorbanan yang berat
dari ayah dan ibunya, karena itu anak diwajibkan untuk berbuat baik kepada orang tuanya.
2. Materi dakwah Islam untuk golongan
remaja
Tema : Akhlak remaja Islam
Akhlak menurut bahasa berarti tingkah laku, perangai atau
tabiat sedangkan menurut istilah adalah
pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk, mengatur pergaulan
manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya. Etika berasal
dari bahasa yunani “ethes”, artinya adat kebiasaan. Etika adalah ilmu yang
menyelidiki baik dan buruk dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang
diketahui oleh akal pikiran. Moral berasal dari kata “mores” yang berarti adat
kebiasaan. Moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum
(masyarakat) yang baik dan wajar.
Akhlak Islam yaitu :
a. Akhlak
terhadap Allah
Akhlak
yang baik kepada Allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji terhadap Allah
SWT, baik melalui ibadah langsung kepada Allah, seperti salat, puasa dan
sebagainya, maupun melalui perilaku-perilaku tertentu yang mencerminkan
hubungan atau kominikasi dengan Allah diluar ibadah.
b. Akhlak
terhadap manusia
Akhlak
ini dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Akhlak
terhadap diri sendiri
1) Setia
(al-amanah) yaitu sikap pribadi setia, tulus hati dan jujur dalam melaksanakan
sesuatu yang dipercayakan kepadanya, baik berupa harta, rahasia, kewajiban,
atau kepercayaan lainnya.
2) Benar
(as-shidaqatu) yaitu berlaku benar dan jujur baik dalam perkataan maupun
perbuatan.
3) Adil
(al-adlu) yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya.
4) Memelihara
kesucian diri (al-Ifafah) yaitu menjaga dan memelihara kesucian dan kehormatan
diri dari tindakan tercela, fitnah dan perbuatan yang dapat mengotori dirinya.
5) Malu
(al-Haya) yaitu malu terhadap Allah dan diri sendiri dari perbuatan melanggar
perintah Allah.
6) Keberanian
(as-syajaah) yaitu sikap mental yang menguasai hawa nafsu dan berbuat menurut
semestinya.
7) Kekuatan
(al-Quwwah) terdiri atas kekuatan fisik, jiwa atau semangat dan pikiran atau
kecerdasan.
8) Kesabaran
(as-shabru) terdiri atas kesabaran ketika ditimpa musibah dan kesabaran dalam
mengerjakan sesuatu.
9) Kasih
saying (ar-rahman) yaitu sifat mengasihi terhadap diri sendiri, orang lain dan
sesame makhluk.
10) Hemat
(al-iqtishad) yaitu sikap hemat yang meliputi hemat terhadap harta, hemat
tenaga dan hemat waktu.
2. Akhlak
terhadap keluarga
1) Akhlak
terhadap orang tua orang tua menjadi sebab adanya anak-anak, karena itu akhlak
terhadap orang tua sangat ditentukan oleh ajaran islam.
2) Akhlak
terhadap suami isteri, merupakan ikatan yang menghubungkan kasih saying
laki-laki dan perempuan.
3) Akhlak
terhadap anak adlah memberinya perhatian dan kasih saying yang sangat
dibutuhkan anak.
3. Akhlak
terhadap lingkungan
Akhlak
terhadap tetangga merupakan perilaku yang terpuji. Tetangga merupakan orang
yang paling dekat secara social, karena itu menjadi prioritas untuk diperlukan
secara baik, sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis dalam bentuk tolong
menolong dan sebagainya.
c. Akhlak
terhadap lingkungan
Berakhlak
kepada lingkungan alam adalah menyikapinya dengan cara memelihara kelangsungan
hidup dan kelestariannya.
3. Materi dakwah Islam untuk golongan
dewasa
Tema : Bertakwa kepada
Allah
Takwa adalah melaksanakan segala
perintah Allah dan menjauhkan larangannya. Definisi tersebut mengisyaratkan
seluruh perilaku seorang muslim yang taat dan patuh terhadap peraturan yang
ditetapkan Allah atas manusia. Karena itu dalam islam adalah tingkat yang
paling tinggi itu adalah takwa. Secara umum takwa merupakan aktualisasi dari
pelaksanaan aturan Allah dalam hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia,
dan alam lingkungannya. Hubungan dengan Allah dalam arti perhambaan terhadapnya
merupakan titik tolak terwujudnya ketakwaan. Hubungan dengan Allah dilakukan
seorang muslim dalam bentuk ketaatan melaksanakan ibadah. Sorang yang
melaksanakan salat lima waktu sehari semalam akan senantiasa menjalin hubungan
dengan Allah, sehingga ia akan hidup terkontrol dan terkondisi dengan baik. Ia
akan hidup disiplin terhadap waktu, tugas dan kewajiban, seperti disiplin
ketika melaksanakan salat pada waktunya serta melakukan gerakan dan bacaan
salat sebagaimana yang diwajibkan pada waktu salat.
4. Materi makalah Islam untuk golongan
orang tua
Tema : Ibadah haji
Haji (Bahasa Arab: حج, Hajj)
adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa.
Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu
(material, fisik, dan keilmuan) dengan berkunjung dan melaksanakan beberapa
kegiatan di beberapa tempat di Arab
Saudi pada suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda
dengan ibadah umrah yang bisa
dilaksanakan sewaktu-waktu.
Kegiatan
inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam
di Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada
tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu
simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga
menyebut hari raya Idul Adha
sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan
ibadah haji ini.
Lokasi utama ibadah haji :
1)
Makkah
Al Mukaromah Di
kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di pusat Masjidil Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi
tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika jamaah diwajibkan melaksanakan
niat dan thawaf
haji.
2)
Arafah
Kota di sebelah timur Makkah ini
juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat wukuf dilaksanakan,
yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap tahunnya. Daerah berbentuk padang luas ini
adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia. Di
luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
3)
Muzdalifah
Tempat di dekat Mina dan Arafah,
dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan Mabit (Bermalam) dan
mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
4)
Mina
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan
kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi
Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising tempat itu berdiri tugu yang
digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah,
Jumrah Ula,
dan Jumrah Wustha.
Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.
5) Madinah Adalah kota suci kedua
umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi
Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi.
Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah
haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota yang
letaknya kurang lebih 330 km
(450 km
melalui transportasi darat) utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan
salat di masjidnya Nabi.
D.
Manajemen Dakwah Islam
1. Definisi
manajemen secara etimologi :
Manajemen di dalam bahasa inggris, berasal dari kata
to manage dalam Webster New Coolegiete Dictionary. Kata manage dijelaskan
berasal dari bahasa itali ”Managgio” dari kata ”managgiare” yang selanjutnya
kata ini berasal dari bahasa latin Menus yang berarti tangan (hand).
Kata manage di dalam kamus tersebut diberi arti:
1. to direct and control (membimbing dan mengawasi)
2. to treat with care (memperlakukan dengan seksama)
3. to carry on business or affairs (mengurus perniagaan, atau urusan-urusan / persoalan-persoalan)
4. to achieve one’s purpose (mencapai tujuan tertentu).
Kata manage di dalam kamus tersebut diberi arti:
1. to direct and control (membimbing dan mengawasi)
2. to treat with care (memperlakukan dengan seksama)
3. to carry on business or affairs (mengurus perniagaan, atau urusan-urusan / persoalan-persoalan)
4. to achieve one’s purpose (mencapai tujuan tertentu).
2. Manajemen
dalam bahasa arab diartikan sebagai an-nizam atau at-tanzhim. Yang merupakan,
suatu tempat untuk, menyimpan segala sesuatu, dan penempatan segala sesuatu
pada tempatnya.
3. Definisi
manajemen secara terminology :
Manajemen adalah upaya mengatur, dan mengarahkan berbagai sumber daya, mencakup manusia (man), uang (money), barang (material), mesin (machine), metode (methode) dan pasar (market).
Manajemen adalah upaya mengatur, dan mengarahkan berbagai sumber daya, mencakup manusia (man), uang (money), barang (material), mesin (machine), metode (methode) dan pasar (market).
4. Manajemen
dakwah adalah suatu perangkat atau organisasi dalam mengolah dakwah agar tujuan
dakwah tersebut dapat lebih mudah tercapai sesuai dengan hasil yang diharapkan.
5. Unsur-unsur
manajemen dakwah yaitu :
a. Perencanaan
dakwah: tahap ini meliputi membuat susunan materi dakwah yang akan disampaikan.
dan juga membuat susunan acara yang akan dilakukan mulai dari awal hingga akhir
acara tersebut.
b. Pengorganisasian
dakwah: tahap ini merupakan, tahap yang dimana segala anggota penyelenggara
acara berkumpul bersama dan saling bekerja sama dengan harapan tujuan dakwah
tersebut bisa sukses.
c. Penggerakkan
dakwah: tahap ini merupakan di mana segala anggota yang terlibat, menjalankan
tugasnya masing-masing sesuai dengan perencanaan kegiatan dakwah yang telah
dibuat bersama.
d. Pengendalian
dakwah: tahap ini merupakan suatu upaya mengatur jalannya acara, agar acara
tersebut berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat bersama. Jadi
situasi acaranya bisa terkendali.
e. Evaluasi
dakwah: tahap ini merupakan suatu upaya melihat hasil / feedback yang
diberikan. setelah orang tersebut menerima pesan dakwah yang disampaikan oleh
Da'i.
BAB
III
KESIMPULAN,
SARAN DAN PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dakwah
artinya Penyiaran, propaganda, seruan untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran
agama. Dakwah juga berarti suatu proses upaya mengubah suatu situasi kepada
situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam atau proses mengajak manusia
kejalan Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu agama Islam. Pada kesimpulan ini
kelompok kami akan meringkas materi dari yang sudah kami jelaskan pada
masing-masing bagian. Pada bagian tujuan dakwah yaitu bahwa tujuan dakwah
itu mengingatkan orang-orang akan
nilai-nilai kebenaran dan keadilan dengan lisan, mengkomunikasikan prinsip-prinsip
Islam melalui karya tulisnya, memberi contoh keteladanan akan perilaku/akhlak
yang baik, bertindak tegas dengan kemampuan fisik, harta, dan jiwanya dalam
menegakan prinsip-prinsip Ilahi. Pada
metode dakwah itu bisa dilakukan dengan pendekatan dan berkumpul untuk dapat
memahami materi tentang dakwah sehingga bagaimana kita memanajemennya agar
dakwah dapat terlaksana dengan baik.
B.
Saran
1. Mempelajari
ilmu tentang dakwah islam itu sangat penting sebab kita dapat memberitahu
kepada sesama muslim tentang kebaiakan.
2. Seharusnya
untuk menyiarkan dakwah itu tidak hanya dikalangan para orang tua melainkan
juga harus dikalangan para remaja dan anak-anak sebab di usia yang masih muda
seseorang dapat berprilaku baik apabila diberikan ajaran-ajaran yang baik juga.
3. Mendengarkan
ceramah dakwah tentang islam itu banyak manfaatnya buat kita bersama.
C.
Penutup
Demikianlah penulis
membuat makalah ini yang berjudul Islam dan Dakwah ini, semoga dapat bermanfaat
bagi penulis dan para pembaca makalah ini. Penulis sadar sepenuhnya, makalah
yang penulis buat ini jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pihak lain sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dan semoga apa yang telah kita
lakukan selalu mendapat keridhoan dari Allah SWT. Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
· Download Buku Dakwah Partai Politik
Islam Global Terjun ke Masyarakat
· Sarana-Sarana Dakwah Islam - Ideologi
Islam
· www.google.com
· Al-Quran Bahasa Arab dan Terjemahannya
Bahasa Indonesia
·
Yakub, Hamzah, (1978), Ethika Islam,
Publicita, Jakarta.
0 komentar: